Sutradara Film muda, Hanung Bramantyo agak sedikit gemas, ketika mendengar salah satu Radio di Semarang. Pasalnya penyiar Radio yang masih muda tersebut berbicara dengan “Loe-Gue”.
Hal tersebut membuat Sutrada yang terpilih sebagai Sutradara Terbaik lewat film arahannya, Brownies pada Festival Film Indonesia 2005 mendiskusikannya di jejaring sosial Twitter.
Dalam akun Twitternya, Alumni Institut Kesenian Jakarta Jurusan Film Fakultas Film dan Televisi ini menulis "Baru dengar radio semarang. Penyiarnya anak muda dan ngomong pake 'Lo-gue' ... Hallooooo!!!!! Ini Semarang Looh!!!”.
Menurut Hanung seharusnya memakai Bahasa Semarang, atau Bahasa Indonesia dengan logat Semarang. Hanung menambahkan sudah terpatri di otak anak muda sekarang bahwa logat Jakarta itu keren dan logat medok daerah itu kampungan, sehingga anak muda sekarang tidak percaya diri untuk menggunakan bahasa daerahnya sendiri.
Hanung kembali menulis dalam akun Twitternya "Logat daerah selalu identik dengan dagelan, lucu, aneh, norak. Logat Jakarta identik dgn keren, gaul. Menyedihkan!!!!. Akhirnya menutup diskusi dalam Twitter itu Hanung menghimbau “Mari kita memulai bangga jadi diri sendiri”. (pedomannew)
Menurut Hanung seharusnya memakai Bahasa Semarang, atau Bahasa Indonesia dengan logat Semarang. Hanung menambahkan sudah terpatri di otak anak muda sekarang bahwa logat Jakarta itu keren dan logat medok daerah itu kampungan, sehingga anak muda sekarang tidak percaya diri untuk menggunakan bahasa daerahnya sendiri.
Hanung kembali menulis dalam akun Twitternya "Logat daerah selalu identik dengan dagelan, lucu, aneh, norak. Logat Jakarta identik dgn keren, gaul. Menyedihkan!!!!. Akhirnya menutup diskusi dalam Twitter itu Hanung menghimbau “Mari kita memulai bangga jadi diri sendiri”. (pedomannew)