"Penyiar Radio Harus Paham Jurnalistik", inilah salah satu yang ingin ditingkatkan oleh Aliansi Wartawan Radio Indonesia (Alwari), wadah baru bagi wartawan radio.
Ketua Umum Alwari Tias Anggoro pada Radio Nederland Siaran Indonesia menjelaskan dalam menyampaikan informasi penyiar menjalankan fungsi seorang wartawan radio, apa pun jenis informasinya. Baik yang bersifat current issue, maupun informasi ringan, seperti hiburan dan olah raga.
Menurut Alwari, wartawan radio adalah mereka yang berfungsi mencari, menghimpun, mengolah, memproduksi dan menyiarkan informasi. Selain itu juga reporter, kontributor, koresponden, editor, penulis naskah, dan penyiar masuk dalam kategori profesi sama.
Oleh karena itu, dia harus memahami betul aspek-aspek kode etik wartawan Indonesia. Salah satu niat Alwari adalah meningkatkan profesionalitas kewartawanan radio di Indonesia.
Penyiar radio tidak bisa sekadar memetik berita dari harian, dia harus menguasai berbagai keterampilan lain untuk mengolah dan menyampaikan berita.
Meskipun sudah ada PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), namun ada kebutuhan sebuah wadah khusus untuk wartawan radio di Indonesia. PWI dan AJI lebih terpusat pada wartawan yang bekerja di media cetak. (radio nederland)
Oleh karena itu, dia harus memahami betul aspek-aspek kode etik wartawan Indonesia. Salah satu niat Alwari adalah meningkatkan profesionalitas kewartawanan radio di Indonesia.
Penyiar radio tidak bisa sekadar memetik berita dari harian, dia harus menguasai berbagai keterampilan lain untuk mengolah dan menyampaikan berita.
Meskipun sudah ada PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), namun ada kebutuhan sebuah wadah khusus untuk wartawan radio di Indonesia. PWI dan AJI lebih terpusat pada wartawan yang bekerja di media cetak. (radio nederland)