Rembang-Ombak besar dan angin kencang yang melanda kawasan pesisir Kabupaten Rembang beberapa hari terakhir membuat kondisi laut tidak kondusif untuk berlayar. Pada malam hari saat puncak datangnya ombak besar dan badai angin menjadikan nelayan memiliki tugas ekstra.
Seperti halnya nelayan warga Desa Gegunung Kulon Kecamatan Rembang, kini memiliki rutinitas baru yakni melakukan ronda malam. Bukan menjaga kampung dari ancaman pencuri, melainkan mengawasi perahu milik mereka dari ganasnya terjangan ombak dan angin.
Mashuri salah satu warga Desa Gegunung Kulon menyebutkan, 3 hari yang lalu sebanyak enam perahu rusak dan tenggelam akibat saling berbenturan. Penyebabnya terkena hempasan ombak besar mencapai ketinggian 3 hingga 4 meter disertai badai angin malam hari yang melandana perairan desa setempat.
Oleh karena itu pihak desa menyikapinya dengan mengadakan musyawarah yang hasilnya disetujui bersama, bila setiap malam dilakukan ronda malam secara bergilir. Pada Ronda malam ini dibentuk group beranggotakan 10 orang, bertugas mengawasi perahu dan berusaha mencegah terjadinya benturan manakala ombak besar datang.
Terpisah, Suheri warga dukuh Jarakan desa Sukoharjo kecamatan Rembang menyebutkan, tiga hari yang lalu dua perahu warga setempat rusak parah karena saling berbenturan sehingga tidak bisa digunakan lagi. Atas kesadaran bersama, setiap malam beberapa orang ditugasi menjaga perahu dan dilakukan bergiliran.
Selama sepekan terakhir perairan Rembang sering dilanda ombak besar dan angin kencang, membuat nelayan tidak berani melaut dan menambatkan perahu di pinggir pantai. Namun karena terlalu banyaknya jumlah perahu, jarak tambatan sangat berdekatan sehingga rawan rudak akibat saling berbenturan jika dihempas ombak besar.