JURNAL: Formulasi Pakan Buatan Berbasis Bahan Baku Lokal untuk Pendederan Udang Galah, Macrobrachium rosenbergii (de Man)

ABSTRAK: Udang galah, Macrobrachium rosenbergii (de Man), merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, namun di Indonesia perkembangannya masih belum optimal. Salah satu permasalahannya antara lain biaya produksinya tinggi yang diakibatkan oleh biaya pakan yang menghabiskan sekitar 60 – 70 % dari total biaya produksi. Kondisi tersebut disebabkan tingginya harga bahan baku sumber protein, sehingga diperlukan adanya upaya alternatif pembuatan pakan dengan menggunakan formulasi yang memanfaatkan bahan-bahan lokal sebagai alternatif bahan baku.

Peneletian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi pakan buatan yang efisien untuk pendederan udang galah dengan menggunakan bahan baku lokal. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap empat formulasi pakan yang dikembangkan dengan kadar protein yang berbeda yaitu pakan A = 20,43%, pakan B = 25,89%, pakan C = 30,03% dan D = 33,14% yang komposisnya menggunakan bahan-bahan baku sebagai berikut; tepung ikan rucah, dedak halus, tepung rebon, tepung kanji dan minyak ikan. Sebelum diujikan pada kultur udang galah (M. rosenbergii), pakan yang dihasilkan terlebih dahulu diuji kandungan nutrisinya dengan menggunakan uji proksimat.

Pengujian pakan dilakukan pada kultur yang menggunaklan wadah akuarium berukuran 30 cm x 20 cm x 30 cm yang masing-masing diisi sembilan liter air tawar dan udang galah stadia juvenil dengan berat awal rata-rata yaitu 0,0221 ± 0,0017 gram, dan panjang rata-rata yaitu 1,2 ± 0,05 cm sebanyak 36 individu/akuarium. Penelitian dilakukan selama 60 hari periode kultur dengan menggunakan tiga replikat per perlakuan. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari sebanyak 10% dari bobot biomassa udang. Kualitas air dijaga dengan mengganti 30% dari total volume air setiap hari. Parameter udang galah yang diukur adalah laju pertumbuhan (GR), kesintasan (SR) dan konversi pakan (FCR), sedangkan parameter kualitas air yang diukur meliputi; suhu air, oksigen terlarut (DO), pH dan kadar amonium (NH4+).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan tertinggi dijumpai pada pemberian pakan D (protein 33,14%) yaitu 0,003 ± 0,0027 g/hari, diikuti pakan C (protein 30,03%) yaitu 0,002 ± 0.002 g/hari, pakan B (protein 25,98%) yaitu 0.0014 ± 0.0013 g/hari dan paling rendah adalah pakan A (protein 20,43%) yaitu 0.0008 ± 0.007 g/hari. Sintasan tertinggi diperoleh pada pemberian pakan C (protein 30,03%) yaitu 91,47 ± 1,96 %, diikuti pakan D (protein 33,14%) yaitu 89,97 ± 4,97%, pakan B (protein 25,98%) yaitu 86,17 ± 4,58% dan yang paling rendah adalah pakan A (protein 20,43%) yaitu 81,79 ± 3,45%. Nilai rasio konversi pakan terbaik diperoleh pada pemberian pakan D (protein 33,14%) yaitu 2,17 ± 0,25, diikuti pakan C (protein 30,03%) yaitu 2,71 ± 0,75, pakan B (protein 25,98%) yaitu 3,25 ± 1,02, dan pakan A (protein 20,43%) yaitu 4,28 ± 1,00.

Berdasarkan hasil pengujian statistik terlihat bahwa laju pertumbuhan pada pakan D (protein 33,14%) berbeda nyata dengan pemberian pakan A (protein 20,43%) dan B (protein 25,98%) (P<0,05), namun tidak berbeda nyata dengan pakan C (protein 30,03%) (P>0,05). Nilai SR pada perlakuan C (protein 30,03%) berbeda secara nyata dengan pemberian pakan A (protein 20,43%) (P<0,05), namun tidak berbeda nyata dengan pakan B (protein 25,98%) dan D (protein 33,14%) (P>0,05). Nilai FCR pada pemberian pakan D menunjukkan perbedaan secara nyata dengan pemberian pakan A (protein 20,43%) dan B (protein 25,98%) (P<0,05), namun tidak berbeda nyata dengan pemberian pakan C (protein 30,03%) (P>0,05). Sedangkan berdasarkan hasil pengujian kualitas air terlihat bahwa semua parameter kualitas air yang terukur relatif sama antar perlakuan dan nilainya masih dalam kisaran optimum untuk budidaya udang galah. Berdasarkan hasil analisis biaya pakan (feed cost) terlihat bahwa biaya pakan terendah pada pemberian pakan D (protein 33,14%) adalah Rp. 5.746/kg udang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pakan D (protein 33,14%) merupakan formulasi pakan yang paling efisien untuk budidaya udang galah tahap pendederan.

Kata kunci: Udang galah, formulasi pakan buatan, pendederan
teks lengkap >>
◄ Newer Post Older Post ►